Sabtu, 28 Juli 2012

I LoVe My IdoL!


I LoVe My IdoL!

Membahas fenomena artis-artis Korea sepertinya sudah ketinggalan. Tapi gk apa-apalah.

Saya terkadang kasihan lihat cewek-cewek yang terlalu mengidolakan artis/ penyanyi. Sampai-sampai kalau artis/ penyanyi idolanya sedikit disindir, dicibir,dilecehkan/ disalahkan mereka akan membela, ada yang terang2an, ada yang membela secara halus. Ya, namanya juga sudah cinta, apa pun dibela. (ini dari saya yang melihat/ menilai, jadi saya minta maaf kalau penilaian kita beda, bukan maksud mencibir yang mengidolakan).

Kalau sudah terlalu cinta, mau idola melakukan apa saja bisa dianggap baik atau biasa. Mau idolanya suka buka aurat gk masalah, mau idolanya suka ngomong jorok gk masalah, mau idolanya gk suka ibadah gk masalah. Alasannya satu, saya kan hanya menikmati musiknya saja, saya kan menikmati aktingnya yg bagus saja.

Kalau idolanya nyanyi di atas panggung, bisa dilihat dari layar televisi, pakai pakaian yg nampak aurat, terus gimana? Mata kita tetap melihat mereka kan? Tetap terlihat lekuk tubuh, bahkan kulit mereka yang mulus. Alasan apa lagi? Yang penting kan gk nafsu. Hellooooo....melihat saja sudah dilarang apalagi melihat pake nafsu.

Idola suka ngomong jorok, gk masalah. Lucu. Jgn suka denger yg sia-sia.
Musik2 idola bagus, enak didengar. Tapi kalau yg mendominasi kegiatan kita sehari2 adalah dengar musik mereka, menyanyikan lagu mereka lebih banyak daripada kita dengar murotal Qur’an dan baca Qur’an itu sendiri bagaimana?

(Maaf bagi yg non muslim, ini khusus mengingatkan pribadi dan saudara/i muslim yg lain).

Hati2 mengidolakan seseorang, kita lambat-laun, sadar tidak sadar akan meniru tingkah laku idola kita.
Ini saya copas beberapa argumen untuk hati-hati dalam memilih idola....

"Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap". 
(H.R. Bukhari)

"Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang¬-orang yang menyeru Rabbnya dipagi dan disenja hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas" 
(Al-Kahfi:28)

1. ada seorang ukhti bertanya, | "bagaimana bila mengidolakan artis atau boyband? kan mereka keren-keren?"

2. naluri untuk mengidolakan sesuatu/seseorang memang wajar pada diri manusia | disadari atau tidak disadarinya

3. katakan tak idolakan artis | namun ketahui seluruh kehidupan dan detail biografinya, bahkan memasang imajinya dimanapun, sama saja

4. merasa cenderung kepadanya | memiliki 'rasa' saat melihatnya, kekaguman berlebih, merasa takjub dengan keberadaannya, sama saja

5. itulah mengidolakan secara sadar ataupun tak sadar | itu wajar karena manusia memiliki naluri itu, mencari patron, idola

6. tak salah bila kita mengidolakan Rasulullah | para shahabat, dan generasi setelah mereka, sungguh amal mereka mengagumkan

7. tak silap bila kita mengidolakan ahli Al-Qur'an dan hartawan yg ringan tangannya berderma | kagum pada dua kelompok itu boleh

8. namun, kagum pada artis? boyband? | kenapa diri ini merasa ini perkara yang terlalu sia-sia? apa yang bisa kita dapat darinya?

9. mengeksplorasi fisik dan materi fana, mengeksploitasi "keren" | akhirnya tanpa sadar mengikat engkau dengan dunia yg mereka cinta

10. mengandalkan wajah yang "cool" | tanpa sadar kita menilai orang tidaklah dari akhlak sebagaimana perintah Allah, tapi dr fisik

11. setiap jiwa pasti akan merasakan mati | setiap yg bernyawa pasti akan rusak dimakan waktu, termasuk kulit indah dan wajah tampan

12. saat di bawah tanah ia adalah konsumsi belatung, tak ada lagi yang bisa dibanggakan dari "keren" dan "cool" fisik

13. dan apakah ada amal shaleh yg artis dan boyband yg non-Muslim itu buat? | nihil

14. belum pernah kita dengar | bahwa salah satu dari pintu surga adalah kemahiran mengolah dansa dan wajah romansa

15. dan belum pernah disampaikan Rasulullah | bahwa jalan untuk hindari neraka adalah wajah yang cool dan gaya yang keren

16. tahukah kita, bila kita mengidolakan seseorang | maka kita akan selalu berusaha menyesuaikan diri kita dengan orang yang kita kagumi?

17. menirunya dalam segala perkara | memikiri segala tindak tanduk bahkan semua cara berpikir dan merasa, seolah kita bagian darinya?

18. minimal kita memaksa diri mengetahui setiap hal yang ada padanya | bahkan melebihi tahu kita terjadap sirah Rasulullah? Naudzubillah

19. saat Anas bin Malik ditanya Rasulullah | “apa yg telah kamu siapkan unt hari kiamat” Anas menjawab "Kecintaan kpd Allah & Rasul-Nya"

20. Rasulullah jawab | “sesungguhnya kamu bersama yg engkau cintai” | subhanallah, kecintaan dan kekaguman menghantarkan tempat yg sama

21. Anas pun berucap | "kalau begitu, aku pun mencintai Abu Bakar dan Umar, berharap bersama mereka walau amalku belum seperti mereka"

22. mengagumi, mencintai akan menyamakan tempat, bersama dengannya | bagaimana bila mencintai artis? boyband dan semisalnya?

23. cukuplah Rasulullah Muhammad, Khulafaurrasyidin | shahabat dan Muslim tangguh lainnya yang menjadi idola dan yg kita kagumi

24. selain memberikan manfaat di dunia mereka juga bisa memberikan manfaat di akhirat | saat seluruh amal ibadah dihisab

25. mengidolakan manusia biasa, apalagi di zaman ini akan menghasilkan sesal kecewa | apalagi mengagumi dan mengidolakan yg nggak Muslim?

26. coba perhatikan ayat Allah "Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum.. >>
27. >> ..Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar" (QS 63:4)

28. maksud kayu tersandar jelas sudah, perkataan dan fisiknya terlihat mengagumkan | namun amal dan akalnya kosong

26. subhanallah, semoga kecintaan pada orang Mukmin | kagum akan ibadah dan amal shaleh mereka selalu menghiasi akal-pikiran kita

“Hai orang-orang kafir! Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Bagi kamu agama kamu dan bagiku agamaku.
(Al-Kaafiruun 1-6)

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka

Ruh-ruh manusia adalah kelompok yang selalu bersama, maka yang saling bersesuaian di antara mereka akan saling dekat, dan yang tidak bersesuaian akan saling berselisih

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau bersama orang yang kamu cintai (di surga kelak)”. Sahabat yang mulia, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, yang meriwayatkan hadist ini dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, berkata: “Kami (para sahabat) tidak pernah merasakan suatu kegembiraan (setelah masuk Islam) seperti kegembiraan kami sewaktu mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Engkau bersama orang yang kamu cintai (di surga kelak)”, maka aku mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr dan Umar radhiyallahu ‘anhuma, dan aku berharap akan (dikumpulkan oleh Allah Ta’ala) bersama mereka (di surga nanti) karena kecintaanku kepada mereka, meskipun aku belum mengerjakan amalan seperti amalan mereka”

Seorang muslim/muslimah alangkah baiknya lebih mencintai tokoh-tokoh Islam. Coba renungkan....tiket konser idola, aksesoris idola, majalah yg membahas idola, poster idola, kaset idola kebeli semua. Tapi buku2 yg membahas tokoh-tokoh Islam gk kebeli (miris). Berita idola ke akses, berita Islam, sejarah tokoh-tokoh Islam gk ke akses (miris).

Seorang Muslim bisa mengidolakan/ mencintai à Rosul Muhammad SAW, sahabat-sahabat beliau Abu Bakar ash shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Salman Al-Farisi, Ibnu Atthaillah, Muhammad Al-Fatih, Salahuddin Al-Ayyubi, Ibnu Batutah.

Seorang Muslimah bisa mengidolakan/ mencintai à Khadijah, Aisyah, Fatimah, Shafiyah binti Abdul Mutholib, Shafiyyah binti Huyay dan masih banyak lagi.

Jumat, 13 Juli 2012

Umat Islam Sudah Biasa Luar Biasa

Alhamdulillah, setelah mendapat ujian sakit (mudah2an memang ujian). Saya dapat sedikit menulis lagi. Kali ini saya mau bercerita mengenai, bahwasanya umat ISLAM sudah BIASA LUAR BIASA, sayang sedikit dari umat ini yang menyadarinya. Walaupun nanti tulisan ini mungkin sedikit lari atau ada penambahan yg lewat dr judul, nikmatin sajalah ya. Sekarang mari kita urai sedikit demi sedikit kenapa umat islam seahrusnya sudah biasa tampil luar biasa. Semoga Allah ridho.....aamiin.

Mari kita refresh terlebih dahulu pemahaman kita. Anda umat Islam, tentu harusnya percaya ya dengan isi Al-Qur'an dan Hadist yang shohih?? Tenang-tenang, saya bukan mau mengajari, saya masih belajar. Hanya saja ingin mengingatkan pribadi dan sesama, bahwa sebagai muslim, tidak ada cerita kita bisa ragu terhadap apa-apa yang ada di Al-Qur'an dan sunnah/hadist.

Kembali ke pembahasan.....
"Dan orang-orang yg beriman laki-laki atau perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Dan, sesungguhnya Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana." (Qs. At-Taubah [9]: 71)

Sebagai orang-orang beriman, kita itu saling tolong menolong dalam hal kebaikan, bukankah sesama muslim adalah saudara? Kalau sesama saudara masih iri, dengki, dan hasud, dll. Yuk kita periksa keimanan kita. Pekerjaan orang muslim itu mengajak kepada kebaikan mencegah diri sendiri dan orang lain kepada keburukan. Beribadah secara langsung kepada Allah minimal 5x sehari, membayar zakat kalau sudah sampai ketentuan, zakatnya untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat muslim. Tuh, LUAR BIASA KESEHARIAN MUSLIM ITU.


"Islam datang dalam keadaaan asing dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbagilah orang-orang yang asing." Ditanyakan kepada Rasulullah, "siapakah orang asing itu?" Rasulullah menjawab, "yaitu orang-orang yang melakukan perbaikan (islah) pada saat umumnya manusia rusak." (HR. Thabrani)

Umat Islam itu setiap waktu harusnya terus memperbaiki diri sendiri dan mengajak orang lain. Pada saat umumnya manusia rusak kerjaan Anda (muslim) adalah memperbaiki diri. Bukankah itu pekerjaan yang sangat indah? Seharusnya Anda, kita sudah terbiasa terhadap sikap yang luar biasa ini, tidak aneh lagi.

"Akan selalu ada kelompok dari umatku yang selalu dimenangkan dalam kebenaran. Tidak akan membahayakan orang-orang yang selalu menyelisihi mereka, juga orang-orang yang memusuhi mereka, hingga hari kiamat." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Dan katakanlah: kebenaran telah datang datang dan kebathilan telah lenyap. Sesungguhnya kebathilan itu (pasti) akan lenyap." (Qs. Al-Isra [17]: 81).

Lihat, umat Islam tentu akan dimenangkan oleh Allah. Ingat pada saat kemunculan Islam? Siapa diantara orang-orang kafir dan munafik waktu itu yang akan menyangka bahwa Islam akan mengusai dunia? Akan menghilangkan kebatilan-kebatilan (menyembah selain Allah, berprilaku yang dibenci Allah, menganut sistem selain sistem yang diridhoi Allah, dll) yang ada? Bahkan siapa yang menyangka bahwa Islam pernah mengusai 1/3 dunia? Islam mengusai dunia tidak semena-mena, bahkan membawa rahmat. Sekarang dan sudah seharusnya kita yakin bahwa Islam akan kembali mengusasi dunia, karena sekarang kebatilan telah menyebar dimana-mana, sebagai muslim sudah seahrusnya yakin hanya dengan aturan Allah-lah kebatilan akan lenyap.

Wah ini fanatik....maaf ini bukan fanatik, umat Islam adalah umat yang luar biasa. Kalau kita jeli, ini bukan fanatisme, ini harusnya totalitas. Allah telah men-desain umat Islam ini luar biasa, anggun, dan gagah, dan dikunci oleh Allah agar tidak menyimpang dari predikat luar biasa itu dengan ayat-Nya "Barang siapa menyimpang dari Allah dan Rasul-Nya, maka mereka telah sesat sesesat sesatnya." (qs. Al-Ahzab[33]: 36) dikutip dari kota roma menanti Anda.

"Janganlah kalian merasa hina dan janganlah kalian bersedih hati. Sebab, kalianlah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kalain beriman." (Qs. ALi Imran[3]: 139)

Anda adalah orang-orang yang memiliki derajat paling tinggi disisi Allah, apapun status sosial Anda saat ini. Asalkan Anda beriman. Umat Islam tidak perlu kaya raya harta, terkenal dikalangan masyarakat, memiliki jabatan yang tinggi untuk mendapatkan derajat yang tinggi. Cukup beriman kepada Allah dan Rosul-Nya saja.

"Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi. Kemudian baru orang-orang yang lebih rendah derjatnya, berurutan secara bertungkat. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Jika ia kuat dalam agamanya, maka ujiannya akan sangat berat. Dan jika lemah agamanya, maka ia akan diuji Allah sesuai tingkat ketaatanya pada agamanya. Demikianlah bala' dan ujian senantiasa dilimpahkan kepada seorang hamba sampai ia berjalan di muka bumi tanpa dosa apapun." (HR. Tirmidzi)

"Apakah kalian mengira akan dibiarkan begitu saja, padahal belum terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kalian?" (Qs. At-Taubah[9]: 16).

Umat Islam sudah terbiasa dengan ujian, harusnya ujian hidup yang ada tidak membuat kita lemah dean cengeng. Anda adalah umat yang ditakdirkan luar biasa, Anda didesain untuk terus diuji, sebagai bukit keimanan, kenaikan "kelas", dan sebagai latihan-latihan menghadapi ujian-ujian berikutnya. Allah juga tidak akan menguji "orang besar" dengan ujian yang kecil. Anda adalah orang besar.

Pernah dengar hadist ketika Rosul ditanya tentang kota mana dahuluyang akan ditaklukan antara roma dan konstantinopel? Pada saat itu, kedua kota ini merupakan pusat kekuatan dunia. Rosul ditanya, kota mana dulu yang akan ditaklukan dengan Islam? Rosul menjawab kota konstantinopel terlebih dahulu baru roma. Akhirnya kota konstantinopel ditaklukan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453 atau 800an tahun kemudian. Sekarang kita tinggal menunggu takluknya kota Roma oleh Islam.

Tahukah Anda, kota konstantinopel dan roma tidak akan takluk oleh Islam selama umat Islam tidak memperbaiki kualitas keimanan kepada Allah. Umat Islam saat ini sedang menuju kebangkitan, walau masih kita lihat banyak terpuruk, termasuk pribadi. Janji Allah dan Rosul tidak akan meleset, kebatilan akan lenyap dan roma akan ditaklukan. Maukah Anda bersama-sama saya dan umat Islam lainnya ikut menjadi jembatan terwujudnya hal tersebut? Harusnya mau, itu tugas kita, tugas hamba Allah dan umat Muhamma SAW, berdakwah, mengajak pribadi dna orang lain memperbaiki kuliatas keimanan kepada Allah.

Tidak harus lulusan pesantren, tidak harus hapal Qur'an dan hadist. Kalau jaman dahulu sahabat-sahabat Rosul menunggu hapal Qur'an dan Hadits dulu, harus lulusan pesantren, Islam lama sampai ke kita.

Yuk, berkontribusi!!!




Semoga Allah ridho