Selasa, 22 Mei 2012

Gatotkaca dan "Dalangnya"

Seminggu terakhir ini energi tubuh dikuras habis. Jumlah jam dalam tidur, perharinya bisa dihitung dengan jari dalam satu tangan alias hitungan 1-5. Dari mengikuti acara organisasi, menyusun revisi seminar skripsi yang harus bolak-balik dari dua kampus, mau ngumpul ama teman-teman MPO banyak gk bisanya, jadi gk enak hati, dan sampai mencari titipan orang di Bengkulu yang sampai sekarang belum dapat. Bukan tidak niat, tapi benar-benar tidak sempat. Belum lagi mau menemani teman dari Bengkulu yang sedang di Bandung (tapi sepertinya gk jadi). Semua kegiatan tersebut nyaman saja, insya Allah menjalani dengan hati yang lapang.


Untungnya, aku gk perlu repot-repot mengurus badan dan seluruh isinya. Tidak perlu memikirkan harus bagaimana agar saya tetap sehat, fit, dan segar menjalani semua aktifitas. Alhamdulillah ada Allah.

Ibarat saya Gatokaca dan Allah dalangnya (bukan maksud merendahkan Allah). Gatotkaca (manusia) tinggal nurut saja sama "Dalang" nanti "Dalanglah" yang menggerakan si Gatotkaca.



Kalau mengandalkan logika dan kemampuan sendiri, kita tidak sanggup menjalani semua aktifitas.
Tau Gatotkaca kan?
Gatotkaca bisa terbang kesana kemari karena ada dalang yang menggerakan. Sama seperti kita untuk bisa beraktifitas dengan baik, ilmunya adalah kita harus mendekat dan meminta kepada-NYA.

Jumat, 18 Mei 2012

GAMUS SOCIAL RESPONSIBILITY



Tanggal 16 Mei 2012, Keluarga Muslim (GAMUS) Institut Manajemen Telkom mengadakan GAMUS Social Responsibility (GSR). Anggota-anggota GAMUS menyebar ke berbagai tempat di kota Bandung untuk membagikan beberapa nasi bungkus kepada masyarakat jalanan/ masyarakat yang beruntung hari itu (Dapat rezeki dari Allah). Saya ikut rombongan Ragil 2009, teman-teman ikhwan (cowok) yang lain sudah menyebar ke berbagai tempat. Sebagian Akhwat (cewek) ada yang berangkat ke Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Bayi Sehat dan sebagian ikut rombongan yang menyebarkan nasi bungkus ke jalanan kota Bandung.



Melihat ekspresi masyarakat jalanan yang begitu gembira ketika dibagikan nasi bungkus, rasanya itu,,,,,wah,,,,senangnya mendapat kesempatan bisa berbagi, walau hanya berbagi tenaga (ikut membagikan, dananya saya nggak ikutan). Walau berpanas-panasan dan macet, anggota GAMUS tetap semangat berbagi siang itu.



Selesai membagikan nasi bungkus, anggota GAMUS yang lain ikut nyusul ke PSAA Bayi Sehat. Di sana banyak anak yang lucu-lucu. Tapi sayang nggak boleh di gendong L. Ada yang begitu pendiam, ada yang sangat aktif, dan ada yang rasa pengen taunya begitu besar (pengen main hp, main kamera, dan banyak bertanya, hahaha :D). Suatu saat nanti pengen ah punya satu anak asuh di panti asuhan di mana pun J.








Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, terima kasih saudara-saudariku di GAMUS yang telah memberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi.
Siapa pun yang punya gagasan, ikut mempublikasikan, ikut serta dalam kegiatan, yang sangat ingin ikut tapi terbentur keadaan, dan yang ikut mendoakan supaya acara lancar. Insya Allah ada hitungannya di hadapan Allah. Aamiin.

Rabu, 16 Mei 2012

Kau Lah Sandaran Hati ku


Pedihku ini tak ada arti

Jika KAU-lah sandatan hati
KAU-lah sandaran hati
Sandaran hati............

.................................

Pegang erat tanganku

Bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah
Tanpa hadir-MU
Dalam gelapnya
Malam hariku

[Letto-Sandaran Hati]

Pernah ya ketika ada masalah, kita curhat ato bercerita ke teman kita dengan harapan teman tadi dapat membantu kita? 

Hebatnya, teman kita itu nggak bisa bantu, dan kita pun kecewa.
JadiLah masalah itu tidak selesai.

Kalau ada masalah laporkan dulu ke Allah, doa biar dibantu dan disabarkan.
Nanti Allah tunjukan jalan-jalan-Nya.

Sesudah itu baru ikhtiar [mungkin salah satunya, ya minta bantuan dengan teman], namun teman tadi jangan dijadikan sandaran/ harapan. Sandaran haruslah tetap ke Allah. Karena Allah yang membolak-balikan hati manusia. Terserah Allah sajaLah mau menggerakan hati teman tadi untuk membantu kita. Bisa jadi juga bantuan Allah itu tidak datang lewat teman dekat kita, karena Allah punya jalan-Nya sendiri yang tidak bisa kita duga.

Jadikan Allah sandaran [Allahushomad] niscaya kau tidak akan kecewa.

____________________________________________________________
3:73. Dan Janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujahmu di sisi Tuhanmu”. Katakanlah: “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”;


Petunjuk dukun jangan dipegang/ diikuti.
Petunjuk di sini bisa juga dibilang jalan fikiran/ cara kita mengambil sikap berdasarkan apa yang telah kita baca.
Misal kita baca buku psikologi/ baca buku bisnis/ baca buku motivasi, hal-hal ini positif saja, namun kita perlu sedikit mengkritisi, apa lagi kalau kita orang Muslim, perlu tuh kita mengkritisi apakah ini sejalan dengan jalan Allah? ato nggak.

Petunjuk Allah bisa dilihat dari Al-Qur'an, Hadist, dan Cara hidup para ulama terdahulu.
Pelajarilah ilmu-ilmu itu agar kita tidak hilang arah.
Jangan malu untuk memulai.
Batasi bacaan yang tidak manfaat.

Mencari petunjuk selain petunjuk Allah, kita akan kehilangan arah.


Minggu, 13 Mei 2012

Angka di atas menunjukan kondisi.
A(Pria) & B(Wanita) menggambarkan manusia.
Tanda Panah adalah arah tujuan.

Gambar di atas pernah dijelaskan oleh Aa Gym, saya di sin hanya mengulang.

Kondisi 1

Ketika A & B (Katakanlah Pasangan hidup, Kakak/Adik/Anak/Ortu), sama-sama memiliki tujuan/ sama-sama ingin belajar mengenal/mendekat ke Allah, maka munculah Sakinah/ ketenangan di hati masing-masing atau bahasa lainnya adalah frekuensinya sama.
Jadi ketika kita dan pasangan/ keluarga sama-sama mendekat ke Allah, maka hidup itu akan nyaman.

Kondisi 2 & 3

Ketika hanya salah satu individu yang mendekat ke Allah, maka dalam berhubungan itu gkk nyambung. Bisa jadi sering berantem, karena ada tidak kecocokan satu sama lain. Walau bisa jadi indvidu yang medekat ke Allah lebih sabar, lebih tenang.

Kondisi 4

Kondisi terparah, 22-nya gkk mau dekat ama Allah. Ibarat hidup tidak ada petunjuk, tidak ada yang mengurusi, jadilah hidup jadi kacau. Suka stres dan galau. Masing-masing individu memiliki hati yang kosong.

Jumat, 11 Mei 2012

CARA MENGATASI GALAU DAN STRES


Rangkuman Ta'lim 11/05/2012

Galau dan stres menurut Ustad Eko memiliki definisi yang berbeda. Galau adalah bisik-bisikan jiwa tentang masalah dunia. Misal, kita sedang melamun kapan kita lulus kuliah, habis kuliah kita keja atau wirausaha? Atau sedang melamun, kapan gaji/ pangkat kita naik.

Sters masih menurut ust. Eko adalah tekanan terhadap jiwa, hal ini bisa bersifat positif dan negatif. Misal, kita dapat tugas untuk membuat kata sambutan untuk menyambut tamu kantor dari luar negeri dan besok harus siap. Wah, malam ini bisa stres kita, karena belum terbiasa menyambut, bahasa inggris pun pas-pasan. Kalau stresnya negatif, mungkin bawaannya bisa panik, benar-benar panik dan gampang marah. Kalau positif, mungkin stres tapi hati lebih tenang,dan  tetap berusaha mati-matian.

Galau dan stres penyebabnya apa? Karena kita tidak punya Allah dan karena dosa kita sendiri.

Nah, bagaimana cara mengatasi Galau dan Stres dalam pandangan Islam? Bagiamana cara dekat dengan Allah dan menambah pahala serta menghapus dosa? Hal-hal berikut ini adalah sedikit dari sekian banyak cara yang dapat mengatasi itu.

1. Jauhi sifat cinta dunia, ikhlaskan niat dalam setiap amal.


sudah jelas tu, jika kita beraktifitas (kuliah, kerja, baca qur'an, update status, dll) krn ingin dipuji, ingin dapat nilai bagus, dan ingin dihormati akan membuat hati gersang. Jika aktifitas tidak menjadikan Allah sebagai tujuan PERCUMA.
Bagaimana mendektesi bahwa kita beraktifitas tujuannya karena dunia? Setidaknya ada beberapa pertanyaan yang dapat kita ajukan ke diri kita sendiri.

a. Apakah kita melakukan ini semua karena mengharap ridho Allah?
b. Karena ingin surga Allah?
c. Karena ingin dijauhkan dari api neraka?
d. Karena pengen dapat pahala dari Allah?

Kalau jawaban dari itu semua bukan, maka kita beraktifitas karena ingin dunia.
Nah, kalau kita ingin dunia, ingin pujian orang, ingin dihormati, ketika kita tidak mendapatkan itu dan tidak disandarkan pada Allah, pada saat itulah galau dan stres muncul.

2. Perbanyak baca Al-Qur'an
    Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, tiap-tiap kebaikan dikalikan sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan alif lam mim satu satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.”(HR. Tirmidzi)

Berarti 1 huruf 10 kebaikan (1x10) dan tiap2 kebaikan insya Allah dikalikan 700 pahala, berarti 1 huruf 7000 pahala (10 x700).

Tuh, baca bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf berarti ada 190 kebaikan. Coba tanpa kita berandai dikalikan 700 pahala.
Kebaikan-kebaikan itu akan menghapus dosa-dosa kita yang membuat hati tidak tenang dan ujung-ujungnya galau dan stres.

DOSA PENYEBAB GALAU, MAKA BACA QUR'AN MENDATANGKAN KEBAIKAN YANG MENGHAPUS DOSA-DOSA KITA ITU.

3. Perbanyak Istigfar
    Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah akan menghilangkan darinya segala kesusahan, menghilangkan darinya segala kesempitan, dan akan mendatangkan rezki dari sumber yang tidak terduga” (HR. Abu Daud).

Tuh, kurang apa coba kalau kita istigfar? SEGALA KESUSAHAN, KESEMPITAN AKAN HILANG ALIAS GALAU AMA STRES HILANG. REZEKI DITAMBAH LAGI. WUIIIIHHH, RUMUS SEDERHANA INI! Rumus galau itu bukan UPDATE STATUS !.
Perbanyak istigfar biar hati lapang dan mudah memaafkan orang lain.

4. Perbanyak Dzikir

     Ar-Ra'du ayat 28 ( (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.  Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram).

Mengingat (dzikir) Allah banyak bentuknya. Bisa dengan berbagai macam kalimat dzikir, ibadah wajib dan sunnah. Hati menjadi tentram jika mengingat Allah! Lagi-lagi rumus yang sederhana.
Mau tau contoh hati yang hidup (hati yang ingat Allah)? Coba cek diri kita, ketika kita ketinggalan suatu amalan, katakanlah tidak jamaah subuh, hati kita tentram/ gundah? Kalau hati kita gundah karena tidak jamaah, artinya hati kita hidup.

Sekian terima kasih.

Selasa, 08 Mei 2012

SAMBAL MEWAH

Bahasan kali ini hanya mengulang/ menyampaikan apa yang telah disampaikan oleh Aa Gym. Kalau pun tidak persis redaksinya, mudah-mudahan tetap manfaat.

Mengenai Allah Maha Pemberi Rezeki...Sebagai seorang Muslim meragukan kemampuan Allah dalam menyediakan rezeki (harta, sabar, hati yg tenang, keluarga yg samawah, dll) tidak diajurkan sama sekali. Tak usah risau mengenai rezeki kita, dari bayi kita tidak bisa mencari rezeki, tau-tau sudah jadi dewasa saja.

Balik ke judul SAMBAL MEWAH. Ya, sambal adalah makanan mewah, namun kita tidak menyadarinya (termasuk saya). Coba renungkan, apa saja komposisi sambal?? Ada bawang, cabe, garam, sedikit air, ketumbar, dan terasi. Semua bahan-bahan itu tidak pernah kita fikirkan bagaimana cara mendapatkannya, kalau pun terfikir paling-paling pergi ke warung atau pasar.

Garam katakanlah dari madura, yang mengolah air laut jadi garam bukan kita, orang lain! Setelah diolah, lalu dibungkus, lalu dijual (distribusi), dari madura berpindahlah garam-garam itu ke penjual besar (ato apa pun nm lainnya), dari pedagang besar, pindah ke eceran/ pasar ==> lalu ke warung-warung kecil dekat rumah kita.

lalu terasi, katakanlah sentra terasi dari cirebon atau bonang, jawa tengah. Lagi-lagi bukan kita yg mengolah udang rebon jadi terasi, bukan kita pula yg mendistribusikannya.

Ketumbar,bawang, air pun demikian. Katakanlah ketumbar dan bawang dari halaman belakang rumah, bukan kita yg nanam, bukan kita yg merawat, bukan kita yg manen, bukan kita yg bersihkan.
Air pun bukan kita yg nimba, kalau pun ledeng peran kita hanya menekan tombol (itu pun atas ijin Allah).

Komposisi sambal tadi, bukan kita yg GILING, bukan kita yg MASAK, yg kita tau tinggal makan. Coba, kalau komposisi itu kita semua yg urus, bisa-bisa batal makan sambal, kalau pun bisa, memakan waktu yg lama untuk membuatnya.

Kalau bukan Allah yg urus, jangankan sambal, seteguk air pun tak kita dapati.

Sekian.

Senin, 07 Mei 2012

Hakikatnya, siapa yang harus kita minta menjadi kekasih?


Hakikatnya, siapa yang harus kita minta menjadi kekasih?
“Bukan sahabatmu, kecuali dia yang tetap bersahabat setelah mengetahui aibmu, dan tidak ada yang seperti itu, selain Kekasihmu Yang Mulia.
Sebaik-baik sahabat, adalah dia yang selalu memperhatikan kebutuhanmu, dan bukan karena sesuatu yang diharap darimu untuk dirinya.”
(Ibn ‘Athaillah)
Memang, hanya Allah yang pantas jadi Kekasih bagi setiap hamba. Dia selalu memberi meski kita tak minta. Dia selalu menutupi bila hamba berbuat salah dan dosa. Dia memberi petunjuk kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh mendapatkan cahaya. Dia selalu mendampingi, mengawasi, dan mendengar setiap getar hati seluruh hamba-Nya. (dinukil dari buku Al-Hikam untuk semua).
Namun, kita jg bisa mencari sahabat di dunia & akhirat. Bagaimana? Bersahabatlah karena Allah.

Sebab – Akibat



Bagaimana engkau mengaku hanya bersandar kepada Allah, sementara engkau masih bergantung pada hukum sebab – akibat?
Tanpa sadar, itulah bujuk rayu dari nafsu.
Apalagi bila engkau terlalu memuja hukum sebab- akibat, ditambah merasa cukup bersandar kepada Allah. Itulah tanda cita-cita luhurmu runtuh.
(Ibn ‘Athaillah)

Sering kita lihat banyak orang yang percaya diri sekali atau kurang percaya diri. Yang memiliki percaya diri yang tinggi, maka ia yakin ia bisa. Misal, ketika ia sudah belajar, maka ia yakin ia bisa lancar ujian. Yang kurang percaya diri, mereka sudah menyerah duluan. Mereka tidak semangat belajar ketika akan ujian, karena ia yakin itu percuma, karena merasa mereka tidak pintar. Ada juga yang menghadapi ujian dengan putus asa karena tidak percaya dengan kemampuan dirinya.

Contoh lain, ketika kita sudah berusaha/ kerja keras, kita merasa sudah seharusnya kita mendapatkan apa yang telah kita usahakan tadi.
Berdasarkan contoh tersebut, secara tidak sadar kita percaya hukum sebab-akibat. Allah terlepas dari hukum sebab-akibat.

Pernah belajar dengan sangat giat menjelang ujian? Namun kurang memuaskan hasilnya? Bisa jadi memang kita yang kurang giat. Namun hakikatnya bisa jadi kita tidak menyadarkan usaha kita tadi ke Allah, jadilah sewaktu ujian menjadi sulit.

Ketika semua usaha tidak disandarkan ke Allah, bahkan ketika kita telah menyadarkannya ke Allah bukan berarti kita berhak atas hasil usaha tadi., karena itu adalah hak Allah. Kita tidak bisa mengatur Allah dengan hukum sebab – akibat. Namun, untungnya Allah itu mempunyai sifat pemurah, siapa yg mw berusaha Ia kasih, walau terkadang ada yg tidak dikasih (karena Allah sayang, kan Allah lebih mengetahui mana yang baik untuk kita).

Ingat ya, hakikatnya bukan karena kita telah giat belajar kita berhak akan nilai yang baik.

Bukan karena kita giat berusaha kita berhak atas hasil usaha.

“Ketika usaha sudah disandarkan ke Allah, maka saat itu juga kamu telah berhasil, terlepas apakah kamu mendapatkan yg kamu inginkan atau tidak mendapatkannya.” 

Sabtu, 05 Mei 2012

Kenapa kuliah di Bandung?

Menjelang tamat SMA, sebenarnya saya tidak begitu menghiraukan bakal kuliah di mana. Namun, hanya satu keinginan saya waktu itu, saya ingin kuliah di jurusan Hubungan Internasional, itu saja. Sudah mengikuti SMPTN seingat saya mengincar Unpad, UGM, dan UI. Tp gk lulus.

Selepas pengumuman SMPTN yg memberi tau klo saya tidak lulus, saya belum kepikiran mau kuliah dimana.
Sedang bingung-bingungnya, teman menganjurkan ikut tes Telkom. Singkat cerita, saya diterima di sana.

Allah punya rencana lain. Tidak lulus di tempat yg diinginkan dikasih tempat lain. Ternyata Allah lebih tau kebutuhan saya, melebihi yg saya tau.
Di Kota ini, di Kampus ini, saya bertemu sahabat-sahabat yg luaarr biasa, kakak tingkat yg sangat baik, organisasi yg mengenali saya dengan keluarga baru.

Allah tau, sejak dulu saya kering akan ilmu rohani, ibadah yang kurang.
Di sini saya menemui ustad2 yang begitu mencintai jamaahnya. Ustad2 yg ingin jamaahnya kenal ama Tuhannya.
Di sini bertemu sahabat2, kk tingkat yg saling mengingatkan.
Bersyukur sekali Allah tetapkan saya di sini.

Utk temen2 yg mungkin tidak diterima di tempat yg tidak diinginkan, dipaksa ortu utk kuliah di tempat yg buka kita inginkan, jgn kecewa. Allah punya rencana, rencana Allah selalu lebih baik dari pada rencana kita.

CINTA TERTINGGI = BISA MEMAAFKAN


Seorang ibu mengelus dada, saat anak semata wayangnya menghardiknya dengan sedikit agak kasar. Ada amarah terbesit sepersekian detik di dadanya, namun hilang karena cintanya yang besar kepada buah hati. Itu bentuk cinta tertinggi, cinta yang memaafkan.
Seorang hamba berbuat dosa berkali-kali, sehingga bumi pun tidak dapat menampung dosa-dosanya lagi. Ia terus berbuat dosa, terus dan terus. Namun Allah tetap memberi  kesempatan hamba-Nya untuk kembali berbuat baik. Itulah cinta tertinggi, cinta yang memaafkan.
So, mulai saat ini marilah kita mencintai orang terkasih dengan sebenarnya cinta, cinta yang memaafkan. Belum dapat dikatakan cinta apabila belum bisa memaafkan kesalahan  orang terkasih.

Akhir-akhir ini cinta cenderung jauh dari diri kita.
Cinta itu hilang terbakar kobaran api amarah.
Cinta itu enggan tumbuh kembali, karena pupuknya tidak diberi.
Cinta itu enggan tumbuh, karena akarnya kering dari air.
Cinta itu enggan mekar, karena sinar mentari yang menyakitkan.

Banyak cara menumbuhkan cinta kembali, hilangkan api amarah dengan wudhumu dan sholatmu, pupuk cintamu dengan berbaik sangka, buang hama buruk sangkamu. Sirami akarnya dengan ucapan lembutmu, sinari cintamu dengan kasih sayangmu, dan indahnya akhlakmu.

catatan di Fb 10 November 2010 pukul 16:20

Prioritas Utama Rumah Tangga Cinta (Hanya) Kepada Allah

Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar


“Mereka yang berteman satu sama lain karena Aku. berhak memperoleh
cinta –Ku dan mereka yang saling membantu antara sesamanya karena Aku.
berhak memperoleh cinta-Ku… (H.R. Thabrani)”

ManajemenQolbu.Com : Subhanallah, alangkah indahnya kalau seorang
suami berani berkata kepada istrinya,seperti berikut ini : ”Wahai
istriku, janganlah engkau terlampau mencintaiku. Aku hanyalah sekedar
makhluk yang tiada daya dan upaya. Aku tidak akan pernah bisa
membelamu, kecuali kalau Allah mengaruniakan kekuatan kepadaku. Aku
tidak akan pernah mampu memberi nafkah kepadamu walau satu rupiah,
kecuali kalau Allah menitipkan rizki kepadaku.

Cintailah Allah pemilik alam semesta ini. Sekiranya Allah
mencintaimu, maka niscaya Dia akan memelihara dirimu walaupun aku
jauh darimu. Sekiranya Allah menyayangimu, maka Dia pasti akan
membela dan mencukupimu walaupun aku tidak berdaya untuk membela dan
mencukupimu. Cintailah aku sekedar apa yang diperintahkan Allah
kepadaku.”

Inilah sesungguhnya cerminan dari laa hubba illallaah. Betapa teramat
mulianya rumah tangga yang menjadi kan cinta kepada Allah Azza wa
Jalla sebagai prioritas utama motivasinya membangun keluarga. Betapa
tidak! Rumah Tangga yang bersungguh-sungguh dalam meningkatkan
kesanggupannya untuk tidak mencintai apa dan siapa pun, kecuali hanya
Allah, niscaya akan merasakan lezatnya dekat dan bertatapan dengan Dia
yang memiliki sifat Rahman -Rahim .

Seorang istri yang hanya mencintai Allah, dia berbakti kepada suami
bukan agar suami mencintainya. Tidak heran kalau dia mampu menunjukkan
bakti dan kesetiaannya kepada sang suami dengan begitu tulus. Manakala
suami pulang dari kantor atau dari bepergian, dia akan senantiasa
menyambutnya dengan hati yang indah, yang tersemburat dari wajah dan
penampilan yang sedap dipandang mata sang suami.

Demikian pun ketika suami berangkat dari rumah, ia akan menghantarnya
dengan hati dan tatapan yang tidak diselimuti kekhawatiran, apalagi
kecurigaan. Sementara dirinya yang tinggal di rumah pun mampu menjaga
diri dan harat suaminya dengan sebaik-biknya. Kalau berkata-kata, lisan
sang istri akan senantiasa terjaga. Sekali-kali tidak akan pernah
terlontar sepatah kata pun yang bisa membuat hati suami susah atau
terluka. (smile.)[mq]***

Darah

kawan, kalian tahu mengenai  darah gk?
Fungsi darah menurut wikipedia adalah  mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan dibutuhkan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan fungsin2 lainnya.

Kekurangan ataupun kelebihan sel darah merah dan putih sama buruknya. Porsi keduanya harus proporsional. Kita tidak tau, sebaiknya sel darah merah ataupun putih jumlahnya berapa.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Kita tidak perlu repot-repot tuh berdoa "ya Allah hari ini saya minta jumlah darah merah segini...dan darah putih segini...

Kita tidak perlu repot-repot! Kita tidak minta Allah sudah memberi.
Kita mau hina ato mulia dalam hidup tetap Allah urus, apa lagi klo kita hidup mulia.

Belajar dari daun


Kau lihat daun itu kawan? Kulit mereka tipis, akal tidak punya, tangan dan kaki pun tak ada.
Namun, mereka tetap segar di bawah terik matahari. Mereka tetap tumbuh meski tanpa akal, tangan, dan kaki.

Maha suci Allah yg telah mendesain dan mengurus daun-daun itu. Daun-daun itu tidak mencari air, tapi air yg datang ke mereka! Bisa dari hujan atau si Akar yg mengantarkan air.

Daun-daun itu tidak protes, meski mereka diciptakan sebagian besar tipis, dijemur sinar matahari. Mereka menurut saja dengan ketentuan Allah dan mereka diurus tuh oleh Allah.

Mau tau satu rahasia kawan?
Dekatilah Allah, jadilah hamba yang dicintai dan mencintai-Nya, nanti urusan kalian akan diurus oleh-Nya. Seperti daun-daun itu.

Jika aku jatuh cinta...

Allah, aku ingin jatuh cinta kepada-Mu dan dicintai oleh orang yg mencintai-Mu.


Jika aku jatuh cinta kepada-Mu, mencintai manusia akan lebih pas & mudah.
Jika aku jatuh cinta kepada-Mu, aku tidak akan mencintai yg lain selain karena-Mu.
Jika aku jatuh cinta kepada-Mu, mencintai yg lain tidak akan membuatku letih.
Jika aku jatuh cinta kepada-Mu, menjalani hidup ini akan mudah dan indah.


Jika aku dicintai oleh orang yang mencintai-Mu, ia akan menghormatiku karena-Mu.
Jika aku dicintai oleh orang yang mencintai-Mu, ia akan mencintaiku karena-Mu.
Jika aku dicintai oleh orang yang mencintai-Mu, ia akan melayaniku karena-Mu.
Jika aku dicintai oleh orang yang mencintai-Mu, aku akan nyaman menjalani hidup dengannya.


Kawan, kau tahu rasanya mencintai dan memiliki pasangan yang cinta kepada Allah? Indah, indah...Kau akan mencintainya dengan nyaman, memandangnya/ dipandangnya akan muncul rasa sayang.


Ya Allah, karuniakan kepada kami ilmu yang bermanfaat, rezeki yg halal, dan pasangan hidup serta keturunan yang soleh dan soleha.