Sabtu, 05 Mei 2012

CINTA TERTINGGI = BISA MEMAAFKAN


Seorang ibu mengelus dada, saat anak semata wayangnya menghardiknya dengan sedikit agak kasar. Ada amarah terbesit sepersekian detik di dadanya, namun hilang karena cintanya yang besar kepada buah hati. Itu bentuk cinta tertinggi, cinta yang memaafkan.
Seorang hamba berbuat dosa berkali-kali, sehingga bumi pun tidak dapat menampung dosa-dosanya lagi. Ia terus berbuat dosa, terus dan terus. Namun Allah tetap memberi  kesempatan hamba-Nya untuk kembali berbuat baik. Itulah cinta tertinggi, cinta yang memaafkan.
So, mulai saat ini marilah kita mencintai orang terkasih dengan sebenarnya cinta, cinta yang memaafkan. Belum dapat dikatakan cinta apabila belum bisa memaafkan kesalahan  orang terkasih.

Akhir-akhir ini cinta cenderung jauh dari diri kita.
Cinta itu hilang terbakar kobaran api amarah.
Cinta itu enggan tumbuh kembali, karena pupuknya tidak diberi.
Cinta itu enggan tumbuh, karena akarnya kering dari air.
Cinta itu enggan mekar, karena sinar mentari yang menyakitkan.

Banyak cara menumbuhkan cinta kembali, hilangkan api amarah dengan wudhumu dan sholatmu, pupuk cintamu dengan berbaik sangka, buang hama buruk sangkamu. Sirami akarnya dengan ucapan lembutmu, sinari cintamu dengan kasih sayangmu, dan indahnya akhlakmu.

catatan di Fb 10 November 2010 pukul 16:20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar