Senin, 07 Mei 2012

Sebab – Akibat



Bagaimana engkau mengaku hanya bersandar kepada Allah, sementara engkau masih bergantung pada hukum sebab – akibat?
Tanpa sadar, itulah bujuk rayu dari nafsu.
Apalagi bila engkau terlalu memuja hukum sebab- akibat, ditambah merasa cukup bersandar kepada Allah. Itulah tanda cita-cita luhurmu runtuh.
(Ibn ‘Athaillah)

Sering kita lihat banyak orang yang percaya diri sekali atau kurang percaya diri. Yang memiliki percaya diri yang tinggi, maka ia yakin ia bisa. Misal, ketika ia sudah belajar, maka ia yakin ia bisa lancar ujian. Yang kurang percaya diri, mereka sudah menyerah duluan. Mereka tidak semangat belajar ketika akan ujian, karena ia yakin itu percuma, karena merasa mereka tidak pintar. Ada juga yang menghadapi ujian dengan putus asa karena tidak percaya dengan kemampuan dirinya.

Contoh lain, ketika kita sudah berusaha/ kerja keras, kita merasa sudah seharusnya kita mendapatkan apa yang telah kita usahakan tadi.
Berdasarkan contoh tersebut, secara tidak sadar kita percaya hukum sebab-akibat. Allah terlepas dari hukum sebab-akibat.

Pernah belajar dengan sangat giat menjelang ujian? Namun kurang memuaskan hasilnya? Bisa jadi memang kita yang kurang giat. Namun hakikatnya bisa jadi kita tidak menyadarkan usaha kita tadi ke Allah, jadilah sewaktu ujian menjadi sulit.

Ketika semua usaha tidak disandarkan ke Allah, bahkan ketika kita telah menyadarkannya ke Allah bukan berarti kita berhak atas hasil usaha tadi., karena itu adalah hak Allah. Kita tidak bisa mengatur Allah dengan hukum sebab – akibat. Namun, untungnya Allah itu mempunyai sifat pemurah, siapa yg mw berusaha Ia kasih, walau terkadang ada yg tidak dikasih (karena Allah sayang, kan Allah lebih mengetahui mana yang baik untuk kita).

Ingat ya, hakikatnya bukan karena kita telah giat belajar kita berhak akan nilai yang baik.

Bukan karena kita giat berusaha kita berhak atas hasil usaha.

“Ketika usaha sudah disandarkan ke Allah, maka saat itu juga kamu telah berhasil, terlepas apakah kamu mendapatkan yg kamu inginkan atau tidak mendapatkannya.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar