Selasa, 08 Mei 2012

SAMBAL MEWAH

Bahasan kali ini hanya mengulang/ menyampaikan apa yang telah disampaikan oleh Aa Gym. Kalau pun tidak persis redaksinya, mudah-mudahan tetap manfaat.

Mengenai Allah Maha Pemberi Rezeki...Sebagai seorang Muslim meragukan kemampuan Allah dalam menyediakan rezeki (harta, sabar, hati yg tenang, keluarga yg samawah, dll) tidak diajurkan sama sekali. Tak usah risau mengenai rezeki kita, dari bayi kita tidak bisa mencari rezeki, tau-tau sudah jadi dewasa saja.

Balik ke judul SAMBAL MEWAH. Ya, sambal adalah makanan mewah, namun kita tidak menyadarinya (termasuk saya). Coba renungkan, apa saja komposisi sambal?? Ada bawang, cabe, garam, sedikit air, ketumbar, dan terasi. Semua bahan-bahan itu tidak pernah kita fikirkan bagaimana cara mendapatkannya, kalau pun terfikir paling-paling pergi ke warung atau pasar.

Garam katakanlah dari madura, yang mengolah air laut jadi garam bukan kita, orang lain! Setelah diolah, lalu dibungkus, lalu dijual (distribusi), dari madura berpindahlah garam-garam itu ke penjual besar (ato apa pun nm lainnya), dari pedagang besar, pindah ke eceran/ pasar ==> lalu ke warung-warung kecil dekat rumah kita.

lalu terasi, katakanlah sentra terasi dari cirebon atau bonang, jawa tengah. Lagi-lagi bukan kita yg mengolah udang rebon jadi terasi, bukan kita pula yg mendistribusikannya.

Ketumbar,bawang, air pun demikian. Katakanlah ketumbar dan bawang dari halaman belakang rumah, bukan kita yg nanam, bukan kita yg merawat, bukan kita yg manen, bukan kita yg bersihkan.
Air pun bukan kita yg nimba, kalau pun ledeng peran kita hanya menekan tombol (itu pun atas ijin Allah).

Komposisi sambal tadi, bukan kita yg GILING, bukan kita yg MASAK, yg kita tau tinggal makan. Coba, kalau komposisi itu kita semua yg urus, bisa-bisa batal makan sambal, kalau pun bisa, memakan waktu yg lama untuk membuatnya.

Kalau bukan Allah yg urus, jangankan sambal, seteguk air pun tak kita dapati.

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar