Jumat, 15 Juni 2012

Kritikan dan Celaan? Syukuri saja

Kalau kata guru-guru itu, teko akan mengeluarkan isi teko. Contohnya suatu teko berisi air teh, maka yang keluar adalah air teh, bukan air kopi. Ciri beningnya hati, kedewasaan bersikap, bisa bercermin dari bagaimana ia menyikapi suatu kejadian. Kata-kata seperti apa ketika ia mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan.


Hati yang kotor dan bening dapat juga dilihat ketika ia mendapat hinaan, celaan, kritikan, fitnah dari orang lain. Kalau ia lemah imannya, akalnya, maka ia akan sibuk menganiaya dirinya sendiri dengan cara membalas hinaan orang. Ia akan sibuk membela diri secara berlebihan alias tidak proporsional. Orang-orang seperti ini akan berusaha mencari/ mengorek-orek aib lawannya. Harapannya ingin tenang, malah ia makin resah dan gelisah karena salah menyikapi situasi.


Struktur wajah orang dengki


Berbeda dengan orang yang memiliki kejernihan hati. Ketika datang badai hinaan, cercaan, fitnah. Ia akan tenang-tenang saja, karena bisa mengevaluasi diri. Kalau pun dapat fitnah, ia pun bersyukur karena sudah diberitahu oleh Allah, siapa saja sebenarnya orang-orang yang punya tabiat yang baik. Ia pun akan tenang-tenang saja terhadap orang-orang yang suka mencela ia dibelakang, karena tidak akan berbahaya bagi dia, bahkan pahalanya bertambah, dosa pun berkurang.



Misal sehabis main kasti/ softball kita merasa capek, akhirnya kita istirahat di bawah pohon. Tongkat pemukul, kita taruh disamping kita. Tiba-tiba ada yang datang memberi tahu bahwa ada ular di samping kita. Dengan tongkat yang ada, apakah kita akan memukul orang yang memberi tahu atau memukul ular tersebut?


Ular di atas adalah kejelekan kita yang dibicarakan teman kita. Apakah kita akan memukul orang yang sudah memberi tahu keburukan kita atau kita memukul ular (keburukan) kita untuk dihilangkan?

Tanpa disadari, perilaku suka dengki dan memfitnah, pelakunya digerakan oleh setan dg kata lain sifat2 yg disenangi setan sudah dilakukan


Orang-orang mulia di masa lampau (Rosul, sahabat2, dan ulama2) saja dihina, dilempar batu, dilempari kotoran, dikatakan gila, bahkan diancam akan dibunuh. Lah wajarlah, kalau kita yang derajatnya masih dibawah mereka juga mendapatkan hinaan dan fitnah.


Sudah,,,,kalau ada orang yang dengki dan fitnah kita, diamkan saja, bersyukur kita tidak seperti mereka dan doakan agar orang2 yang suka fitnah dan dengki ini mendapat hidayah dari Allah.


Lagi pula, tidak usah khawatir dengan omongan orang-orang apabila kita tidak seperti yang dikatakan. Bukankah kata Allah, bergabung jin dan manusia ingin mencelakakan kita, kalau Allah mengijinkan maka pasti terjadi, sebaliknya kalau Allah tidak mengijinkan, tidak akan terjadi.


Mending Bersyukur saja dalam menghadapi setiap masalah/ episode yang ada sambil terus memperbaiki diri.


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih”.” (QS. Ibrahim: 7)

Sesungguhnya kekasih-kekasih Allah itu tidak ada kekhawatiran pada diri mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa (QS. Yunus : 62-63)

Boleh jadi engkau membenci sesuatu (misal kejadian) pada hal itu amat baik bagimu dan bisa jadi engkau menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui (QS. Albaqarah : 216)

1 komentar:

  1. wah, udah banyak aja tulisannya bang..
    semangat dulu deh, haha

    BalasHapus