Sewaktu
saya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Keluarga saya masih kekurangan
kalau dilihat dari sudut ekonomi. Lauk-pauk yang sangat akrab di lidah saya dan
keluarga waktu itu adalah rebusan sayur singkong, gulai bunga pepaya, dan tahu,
tempe, terong bulat yang disambal. Tentu masih ada ayam, ikan, dan daging walau
jarang.
Waktu
itu (saya kurang ingat kelas berapa tepatnya) antara kelas tiga atau empat SD.
Ibu saya tidak pernh lupa membuatkan saya dan adik-adik segelas susu kental manis
Frisian Flag. Ibulah yang terus
menerus menyuruh saya minum susu (maklum masih kecil, suka lupa, taunya main).Bahkan
anak saya masih minum susu keluaran Frisian
Flag namun yang bubuk.
frisianflag.com
Terkadang
sewaktu SD saya suka sekali main ke tempat teman saya, Ari Arbaksyah namanya.
Tidak jarang saya diajak makan siang bareng keluarganya. Dan menunya 4 sehat 5
sempurna. Ada daging, ayam, ikan, tahu, tempe, sayur, dan susu. Kalau
buah-buahan saya lupa, apa ada di meja makan atau di lemari pendingin. Melihat
perhatian keluarga ini terhadap kesehatan, motivasi saya untuk minum susu
semakin memuncak.
Itulah
sekilas cerita masa kecil antara saya dan susu.
Berbicara
mengenai minuman yang menyehatkan ini. Susu diidentikan dengan susu sapi.
Pokoknya susu selain ASI asalnya dari sapi. Padahal masih ada sumber susu
selain sapi, yaitu kambing atau domba. Bahkan kandungan yang ada di susu
kambing ini lebih banyak daripada yang terdapat di sapi.
Susu
sangat penting bagi pertumbuhan anak dan kesehatan. Namun, masih banyak
masyarakat, khususnya berbicara Indonesia. Masih banyak masyarakat Indonesia
yang tidak bisa minum susu. Ok, masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak
bisa minum susu, karena keterbatasan ekonomi keluarga. Ntah itu karena harga
susu yang masih mahal atau ekonomi negara ini yang masih tertinggal.
Terlintas
dibenak saya solusi yang insya Allah bisa mengatasi permasalahan sulitnya
masyarakat mengkonsumsi susu.
Bagaimana
pemerintah bersama-sama orang-orang yang berkecukupan (katakanlah memiliki
pendapatan per bulan Rp. 20 juta) disuatu daerah untuk membeli empat pasang
kambing jantan dan betina untuk masing-masing sekolah dasar. Di mana kambing
ini akan diberdayakan oleh penjaga sekolah, untuk dipelihara dan
dikembangbiakan. Sedangkan susunya diberikan kepada murid secara bergiliran per
kelas. Hasil pengembangbiakan sebagian dijual dimana hasilnya dibagi dua antara
penjaga sekolah dan sekolah, sebagian lagi untuk menjadi sumber susu bagi
murid-murid. Selain itu, murid-murid juga bisa belajar tentang kambing atau
ketika murid-murid suatu kelas mendapat giliran untuk minum susu, mereka
diajarkan untuk memerah sendiri, sebagai bagian dari pembelajaran
tanggungjawab. Atau tidak usah dikasih ke sekolah tapi diberikan kepada
keluarga yang kurang mampu (satu pasang ekor kambing) dengan perjanjian bahwa
orang tua tersebut harus memastikan keluarganya meminum susu kambing hasil
pemeliharan selain menjual dagingnya.
Atau
dana tersebut tidak mesti diminta langsung kepada orang-orang yang
berkecukupan, tapi diambil dari pos zakat daerah dan dana khusus dari
pemerintah.
Bisa
juga pemerintah membangun koperasi di setiap kelurahan/ kabupaten yang secara
khusus menerima dan menjual susu kambing yang telah dibantu pemerintah tadi. Sehingga,
susu tersebut dapat di konsumsi masyarakat luas dan harganya murah. Tentu, agar
anak-anak dan orang tua suka kemasannya harus inovatif ibudanbalita.com
Sebagai
muslim kita dianjurkan untuk mengikuti ucapan dan perilaku Nabi Muhammad SAW
baik dalam ibadah, hubungan dengan manusia, bahkan sampai urusan makan minum. Salah
satu kebiasaan Nabi Muhammad SAW adalah rajin meminum susu kambing segar yang
langsung diperah. Dengan menganjurkan/ memberi jalan bagi masyarakat untuk
mencontoh Rosul SAW. Susu kambing insya Allah halal apabila tidak dicampur
dengan sesuatu yang diharamkan. halalmui.org
Bagaimana?
Susu kambing selain lebih sehat, insya Allah berpahala.
ide yg menarik, great:)
BalasHapus