Minggu, 03 Juni 2012

31 Jam di jalan

24 Mei 2012, saya pulang kampung ke Bengkulu menggunakan Bis S*N Travel. Berangkat pukul 08.00 WIB.  Perjalanan dimulai dengan tujuan pertama kota Jakarta untuk menjemput penumpang di sana. Dari kota Jakarta  perjalanan pun dilanjutkan menuju Merak.

Sesaat sampai di Merak, supir dan penumpang menyempatkan diri untuk membeli nasi padang, krn makanan di kapal mahal-mahal. Di pelabuhan Merak banyak truk-truk mengantri untuk naik kapal, sempat ada kekhawatiran bis harus ikut mengantri selama berjam-jam, Alhamduillah, tidak perlu waktu lama bis yang ditumpangi pun naik kapal.

Di kapal ini sebagian penumpang menyempatkan diri untuk sholat dzhur dan ashar, alhamdulillah masih ada yang memikirkan dan melaksanakan ibadah, biasanya (sudah rahasia umum) kalau pulang menggukan bis, sebagian besar waktu istirahat (singgah rumah makan) digunakan untuk makan dan ke kamar kecil. Begitu pun juga dengan supirnya.

Di atas kapal saya memisahkan diri dari penumpang yang lain (karena gk kenal). Duduk beralasakan koran, sambil memandang laut, kapal-kapal dan pulau-pulau kecil. Sesaat teringat dengan surat dari Allah


ألم ترى أن الله سخرلكم ما فى الأرض و الفلك تجرى فى البحر بأمره ويمسك السماء أن تقع على الأرض إلا بإذنه إن الله بالناس لرءوف رحيم                                                                                                                        
Artinya: Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah menundukkan bagimu( manusia ) apa yang ada di bumi, dan kapal yang berlayar dilautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan ( benda benda ) langit agar tidak jatuh ke bumi melainkan dengan izin-Nya ? Sungguh Allah maha pengasih, maha penyayang kepada manusia ( Al-Haj : 65 )

“Dialah Tuhan yang menjadikan Kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): “Sesungguhnya jika engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur”. (Yunus ayat ke 22).


Sepanjang perjalanan, sesekali mengucap La Haula Wala Quwwata Illa Billah. Takut kalau-kalau Allah menenggelamkan kapal (sebelumnya penulis sekilas melihat beberapa penumpang menonton film yang kurang layak di ruangan khusus (berbayar)).


Sebelum sampai di pelabuhan Bakauheni kapal harus mengantri untuk merapat dan hal ini cukup memakan banyak waktu. Sempat diri tak sabar, namun difikir-fikir ini merupakan ujian kesabaran.

Selama perjalanan, yang paling dikhawatirkan di dalam bis adalah bau tolietnya yang semerbak, bisa membuat orang mual dan muntah.

Banyak hikmah ketika perjalanan, di mulai dari harus sabar mengantri, sabar tidak sampai ditempat tujuan tepat waktu, sabar menahan amarah karena asap rokok supir, sabar ketika jatah selimut diambil orang. Memperhatikan karakter diri dan orang-orang, merenungkan kekuasan Allah sepamjang perjalanan.
Total waktu perjalanan adalah 31 Jam, rugi kalau tidak mencoba beramal ibadah banyak-banyak.

Akhirnya, alhamdulillah sampai di Bengkulu tepat menjelang ashar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar